Aku mencicipi minuman yang tak pernah dicipta,
Dari cawan-cawan penuh dengan hiasan mutiara;
Yang tak ada tempayan minuman dimana saja
Memberiku minuman yang membuatku bahagia!
Mabuk dari udara aku ini,
Dan embun pagi telah aku cemari,
Terhuyung, melalui hari-hari nan tiada henti,
Dari kedai-kedai minum biru abadi.
Waktu "pemilik kedai" mengusir si lebah mabuk
Ke luar dari bunga dan meninggalkan serbuk,
Waktu kupu-kupu manyerahkan "madu" mereka
Aku hanya akan minum semakin banyak dan bahagia!
Sampai para malaikat mengayuhkan topi putih mereka,
Dan para orang saleh belarian ke jendela,
Untuk melihat si pemabuk kecil ini
B ersandar pada matahari.
__EMILY DICKENSON
Jumat, 26 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar