Rabu, 31 Maret 2010

IA MENCIUM KU

Pertama kali ia menciumku, hanya jari-jemari
Tangan ini dengan mana aku menulis ia ciumi;
Dan sejak itu, dengan tanganku aku lebih hati-hati,
Lamban melambai salam duniawi, cepat dengan "Oh, dengarkan,"
Apabila para malaikat berbicara. Cincin permata bahkan
Ditanganku tidak terasa lebih jelas dalam pandangan,
Dari pada ciuman pertama itu. Yang kedua lebih tinggi
Dari yang pertama, tetapi setengah meleset dari dahi,
Setengah jatuh dirambut. OOOhh,... betapa pantasnya!
Itulah minyak urapan cinta, yang mendahului
Mahkota cinta dengan kebahagiaan yang menguduskannya.
Yang ketiga diatas bibirku dilipat kebawahnya
Dalam keadaan mesra yang sempurna; semenjak itu,
Ya,... aku bangga dan berkata, "Cintaku, kekasihku."
by; elisabeth ernawantik

0 komentar:

Posting Komentar